Urang Aring (Eclipta alba Hassk.)

Urang Aring (Eclipta alba Hassk.)


Nama Daerah:
Daun sipat (Melayu), urang aring Sunda, Jawa), goman (Jawa), te lenteyan (Madura), Daun Tinta (Banda-Maluku)

Bagian yang digunakan:
Seluruh tumbuhan (herba Ecliptae)

Khasiat:
Menghentikan pendarahan pada muntah darah, batuk darah, mimisan, darah haid berlebihan, kencing berdarah, BAB (buang air besar) berdarah, dan pendarahan rahim. Juga untuk menghitamkan dan menyuburkan rambut, hepatitis kronik, diare, serta keputihan.

Tambahan Wikipedia:
Urang-aring (Eclipta alba (L.) Hassk., sin. Eclipta prostrata L.) adalah sejenis tumbuhan, kebanyakan ditemukan liar sebagai gulma, anggota suku Asteraceae. Terna ini terkenal oleh kegunaannya sebagai penyubur rambut. Di samping itu, urang-aring juga memiliki khasiat sebagai tumbuhan obat. Beberapa nama-nama lainnya, di antaranya orang-aring (Jw.); te-lenteyan (Md.); daun tinta (Banda); daun sipat, keremak jantan (Mly.); dan false daisy (Ingg.).
Bunga Urang Aring (Eclipta alba Hassk.)


Terna ini asal-usulnya tidak diketahui. Menyebar luas di seluruh dunia, di wilayah tropika dan subtropika, pada banyak tempat telah berkembang menjadi gulma yang sangat mengganggu bagi beberapa banyak jenis tanaman pertanian. Di India, Cina, Thailand, dan Brazil; didapati pula di seluruh Indonesia.

Urang-aring menghasilkan zat pewarna hitam. Cairan sarinya digunakan untuk menghitamkan rambut dan untuk membuat tato. Daun urang-aring diremas-remas dalam air, yang kemudian digunakan untuk mendinginkan kepala serta untuk menyuburkan dan menghitamkan rambut. Cairan urang-aring dioleskan pada kepala bayi agar lekas mendapatkan rambut yang hitam. Seduhan urang-aring dalam minyak kelapa digunakan sebagai minyak penyubur rambut. Minyak urang-aring semacam ini populer di Jawa hingga sekitar tahun ’70-an.

Dalam Ayurveda (ilmu pengobatan India), urang aring diyakini sebagai semacam rasayana yang memiliki khasiat panjang usia dan awet muda. Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa tumbuhan ini memiliki daya pengobatan terhadap gangguan hati (hepar) dan lambung.

Di tempat-tempat lain, urang-aring digunakan sebagai obat luar untuk penyakit kulit, eksim, "kutu air", bahkan untuk mengatasi serangan hewan berbisa seperti sengatan kalajengking atau gigitan ular. Daun urang-aring juga dimanfaatkan sebagai lalap, atau di Bali, dicampurkan ke dalam sayur.

No comments:

Post a Comment